Skip to main content

Oktobermu, Novemberku & Seterusnya.

 Aku menulis ini di tempat yang berbeda jauh dengan kamu, dengan perbedaan jarak 247km di antara kita.

Hai, kekasihku, jarak yang memisahkan kita karena suatu tanggungjawab. Ratusan kilometer, puluhan langkah kaki, dan suasana cuaca yang berbeda di antara kita saat ini.

Hai, kekasihku, kita melewati beberapa waktu ini dengan suasana yang silih berganti. Senang, sedih, senyum, tawa, dan terkadang hadir amarah di antara kita.

Oktobermu, waktu yang membuat dirimu mampu melewati tapal batas, hebat.

Hai, kekasihku, Bunga Salsabilla. Masih terawat betul dalam ingatanku. Ketika kamu sedang heticnya dengan persiapan sidang seminar proposal-mu. Kamu yang selalu merasa bahwa tidak mampu melewati hal tersebut namun kamu berhasil menyelesaikan dengan baik.

Tak luput, turut hadir suasana yang menyelimuti kita, Ya, tersirat perdebatan kecil hingga besar yang hadir dikala suasana semestinya berjalan dengan menenangkan.

Aku bangga atas pencapaian-mu saat itu, aku merasa bahwa kamu telah melewati batas dirimu sendiri. Namun jangan merasa puas terlebih dahulu, sebab kamu tau masih ada tahapan berikutnya. Doaku masih sama: “dilancarkan segala hal yang kamu lalui, dimudahkan dalam mempersiapkannya.”

Aku yakin dan aku selalu berdoa, kamu mampu dan percaya dengan kemampuan dirimu itu. Jangan lelah untuk belajar, jikalau suasana sedang membuat dirimu jatuh, maka bersandarlah ke aku, karena aku akan selalu ada di setiap langkahmu.

Hai, Bunga Salsabilla, pacarku. Masih terawat dalam jngatanku, ketika aku mengajakmu untuk mengenal dan mengunjungi Mamah-ku dan Bapak-ku, entah apa yang membawa dirimu menangis saat itu. Tapi pikirku dalam hati “kamu menerima atas segala kekuranganku yang teramat dalam, yaitu suasana diriku yang telah tanp- orang tua.”

Sayang, terima kasih ya!

Novemberku, bulan yang kunanti, bulan yang penuh dengan kenangan.

Ini tahun ke-2 aku merayakan ulang tahun Mamah di hamparan kuburan. Namun ada yang berbeda saat ini, kesedihanku yang amat dalam, rasa kehilanganku yang sulit hilang namun saat ini aku memiliki kamu.

Aku memiliki seorang perempuan dengan sifat baik, paras wajah nan cantik, tentu dengan kepintaran di dalam dirinya yang selalu ditutupi.

Aku bersyukur atas adanya kamu, perempuan yang aku niatkan untuk dapat melalui segala hal, melewati dari suasana ke suasana dan berjalan melangkahi beberapa hal.

Aku mencintai segala hal yang ada di dalam dirimu, meskipun kita tahu setiap dari kita banyak kekurangan. Dan tentu tidak akan ada yang sempurna sebab hakikatnya kesempurnaan hanya milik Allah SWT.

Bunga Salsabilla, terima kasih aku ucapkan atas segala suasana, waktu yang kamu luangkan untuk aku. Untuk kasih sayang, perhatian dan amarah yang kamu berikan ketika aku salah.

Bismilah, sayangku, Bunga Salsabilla.

Perjalanan kita masih panjang, benar apa yang telah kamu tuliskan “ Mari sama-sama berbenah menjadi versi terbaik diri kita. Menjadi lebih dewasa dan bertumbuh.”

Dan maafkan atas segala kekurangan yang ada di dalam diriku. Aku mencintamu dengan segala yang aku doakan dan tetaplah menjadi perempuan yang berjalan di sampingku karena kelak kamu akan menjadi perempuan dengan karir hebat bahkan melebihi batasamu sendiri.

Sebab, aku percaya dan selalu berdoa untuk dirimu, untuk kita. Segala hal untuk kebaikan kita, semoga niat dan hal baik itu diijabah oleh Allah SWT, Amiin.

Terakhir, aku kangen kamu banget. Jaga kesehatan, kelak kita menjadi pasangan hebat dengan karir yang melesat dan mampu berbagi kebahagiaan dengan sekitar.

Bismilah sayangku, Bunga Salsabilla. Untuk segala hal yang akan kita lalui. Aku mencintai dirimu dengan segala kekurangan yang aku miliki.

I Love You, Bunga Salsabilla❤️


Comments

  1. aku nangis bacanya😭😭
    makasih yaa sayangg, ilysm🥺❤️

    ReplyDelete

Post a Comment